Hamparan sawah hijau luas membentang berdiri sebuah berugak yang melukiskan menyatunya alam bersama kearifan lokal.
Berugak tidak hanya berfungsi sebagai tempat berteduh bagi petani, tetapi juga menjadi simbol keterikatan yang kuat antara manusia, alam, dan budaya
Berugak menciptkan keteduhan bagi insan siapapun yang sejenak berhenti menikmati sembilu angin sambil merenungi makna kehidupan.
Petani, sanak, saudara, kerabat dan keluarga dengan mudah menyatukan jiwa kekeluargaan yang harmonis sambil melepas penat setelah seharian bekerja mencari penghidupan
Berugak tepian sawah bukan hanya tempat berteduh—ia adalah warisan budaya yang menyatu dalam denyut kehidupan masyarakat Sasak. Melestarikannya berarti menjaga harmoni antara manusia, alam, dan tradisi yang telah mengakar selama berabad-abad
Saat Alam dan Kearifan Lokal Menyatu Bersama Berugak Tepi Sawah
